Selama pemuaian isotermal gas diatomik, volumenya berubah dari V1 = 2 m^3 pada tekanan P1 = 0,5 MPa menjadi p2 = 0,4 MPa, setelah itu gas tersebut dikompresi secara isobarik hingga volume aslinya. Kita perlu menggambar grafik proses dalam koordinat P–V dan menunjukkan kerja gas di atasnya. Penting juga untuk menentukan usaha yang dilakukan oleh gas dan perubahan energi internalnya.
Untuk mengatasi masalah ini, kami menggunakan hukum Boyle-Mariotte untuk proses isotermal:
P1V1 = P2V2
dimana P1 dan V1 adalah tekanan awal dan volume gas, P2 dan V2 adalah tekanan dan volume akhir gas.
Pertama, mari kita cari volume akhir V2:
V2 = (P1 * V1) / P2 = (0,5 MPa * 2 m^3) / 0,4 MPa = 2,5 m^3
Selanjutnya, dengan menggunakan hukum Gay-Lussac, kita mencari kerja gas pada kompresi isobarik:
A = n * R * T
dimana n adalah jumlah zat gas, R adalah konstanta gas universal, T adalah perubahan suhu gas.
Karena prosesnya isobarik, tekanan gas tidak berubah, tetapi volumenya mengecil. Oleh karena itu, ΔT = 0, dan usaha yang dilakukan gas adalah nol.
Untuk mengetahui perubahan energi dalam suatu gas, kita menggunakan hukum pertama termodinamika:
ΔU = Q - A
dimana Q adalah jumlah panas yang diterima atau dilepaskan oleh gas, A adalah usaha yang dilakukan oleh gas.
Karena prosesnya isotermal, maka ΔT = 0, dan oleh karena itu Kamu = 0, karena perubahan energi dalam gas selama proses isotermal hanya bergantung pada jumlah kalor yang diterima atau dilepaskan oleh gas.
Dengan demikian, grafik proses pada koordinat P–V akan menampilkan proses pemuaian isotermal dari titik (P1, V1) ke titik (P2, V2), dan kerja gas selama proses ini adalah nol, serta perubahan energi internalnya. juga nol.
Judul: "Ekspansi Isotermal Gas Diatomik"
Kategori: Pendidikan, sains
Harga: 50 rubel
Produk digital ini menyajikan masalah fisika terperinci yang melibatkan pemuaian isotermal gas diatomik. Dalam soal ini, perlu untuk menghitung usaha yang dilakukan oleh gas dan perubahan energi internalnya selama proses pemuaian isotermal dan kompresi isobarik selanjutnya ke volume aslinya. Soal ini ditujukan bagi siswa dan guru yang mempelajari fisika dan termodinamika.
Setelah pembelian, Anda akan memiliki akses ke solusi rinci untuk masalah tersebut dengan catatan singkat tentang kondisi, rumus dan hukum yang digunakan dalam penyelesaian, turunan rumus perhitungan dan jawabannya. Jika Anda memiliki pertanyaan tentang solusinya, Anda selalu dapat menghubungi pembuat produk untuk mendapatkan bantuan.
Beli produk digital ini dan perdalam pengetahuan Anda tentang fisika dan termodinamika!
Produk ini menyajikan masalah fisika terperinci yang melibatkan pemuaian isotermal gas diatomik. Setelah pembelian, Anda akan memiliki akses ke solusi terperinci untuk masalah tersebut, yang meliputi:
Produk ini ditujukan bagi siswa dan guru fisika dan termodinamika yang ingin memperdalam pengetahuan dan pemahamannya di bidang ini. Jika Anda memiliki pertanyaan tentang pemecahan masalah, Anda selalu dapat menghubungi pembuat produk untuk mendapatkan bantuan.
***
Produk ini bukan merupakan barang fisik dan tidak dapat dijelaskan dalam pengertian tradisional. Namun, saya dapat membantu mengatasi masalah yang melibatkan ekspansi isotermal gas diatomik.
Dari kondisi permasalahan diketahui bahwa volume awal gas V1 sama dengan 2 m^3, dan tekanan awal P1 sama dengan 0,5 MPa. Dengan pemuaian gas secara isotermal, tekanan turun menjadi p2 = 0,4 MPa. Gas tersebut kemudian dikompresi secara isobarik hingga volume awalnya.
Untuk menyelesaikan soal tersebut, Anda dapat menggunakan persamaan keadaan gas ideal:
pV = nRT,
dimana p adalah tekanan gas, V adalah volumenya, n adalah jumlah zat gas, R adalah konstanta gas universal, T adalah suhu mutlak gas.
Anda juga dapat menggunakan hukum Boyle-Mariotte untuk proses isotermal:
p1V1 = p2V2,
dimana p1 dan V1 adalah tekanan awal dan volume gas, p2 dan V2 adalah tekanan dan volume akhir gas.
Berdasarkan hukum Boyle-Marriott kita dapat menyatakan volume akhir gas:
V2 = (p1V1)/p2.
Karena prosesnya isotermal, suhu gas tidak berubah, dan persamaan kerja gas dapat digunakan:
A = nRT ln(V2/V1),
di mana ln adalah logaritma natural.
Perubahan energi gas dalam untuk proses isotermal dapat dinyatakan dengan rumus:
ΔU = 0,
karena suhu gas tetap konstan.
Jadi, untuk menyelesaikan soal tersebut, Anda perlu menghitung volume akhir gas V2 menggunakan rumus Boyle-Mariotte, kemudian menghitung kerja gas A menggunakan rumus proses isotermal.
***